Sunday 5 January 2014

DIBALIK KENAIKKAN HARGA GAS LPG


Rakyat Pusing dengan naiknya gas 12 kg

Sebagai orang fisika dengan spesialisasi/KBI geofisika, rasanya tidak mungkin kalau harga gas LPG di Indonesia melambung tinggi,hal ini karena negara kita adalah penghasil LPG yg lumayan besar. Ketika PT.Pertamina menaikkan harga LPG rakyat mulai terkena imbasnya dan mencekik rakyat pada tataran ekonomi menengah ke bawah. Dahulu Koversi minyak ke gas adalah kebijakan bagus, mesti banyak permasalahan yang dihadapi di tataran masyarakat dan benturan kebijakan. Kini, Pertamina yang merupakan BUMN yang menguasai hajat hidup rakyat menaikkan harga LPG 12 kg, kebijakan ini sudah tentu mendapat restu dari eksekutif (red:Presiden) , ketika PERTAMINA menjadi bulan-bulanan kerkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan  sudah barang tentu atas restu eksekutif pemerintah malah tidak bertanggungjawab, saling melempar permasalahan ini membuktikan bahwa ketidaktanggungjawaban terhadap rakyat. Untuk mengawali tahun politik di 2014 harus ada korban dahulu, untuk membuat para kompetitor kekuasaan keluar dari sarang dan ada yang ingin mengembalikan citranya karena hilang kepopulerannya.

Tapi, yang lebih parah adalah ada yang berlindung dari kebijakan kenaikan harga gas 12 kg ini, seakan-akan bergerak dengan peduli kepada rakyat. Padahal kalau kita melihat secara utuh permasalahan dibalik kenaikan harga gas ini maka permasalahan yang kental dengan aroma politik 2014. Rakyat tidak mendapatkan keadilan yang sesungguhnya. Wajarlah kalau rakyat marah kepada pemerintah. Permainan harga bahan bakar adalah kebijakan ekonomi politik, sudah seharusnya rakyat harus mendapatkan perlakuan adil demi keberlangsungan hidup yang sejahtera.

No comments:

Post a Comment