PERTARUNGAN
DI TAHUN DEMOKRASI
OLEH
BENI
SAPUTRA*
Pergantian
tahun menuju 2014 merupakan awal tahun Politik yang akan segera memanas ibarat
keluarnya lahar dari sebuah gunung es
yang mulai menjalar ke titik yang dilewati sehingga melelehkan dan
menggerakkan penutup salju yang tebal. Hal ini bermaksud untuk memberikan
rangsangan gerak politik dan keluarnya ide besar politik dari partai politik
menuju pertarungan di demokrasi 2014. Sudah menjadi kebiasaan demokrasi dan
gerak partai politik di Indonesia, bila salah satu partai politik bergerak maka
partai politik tetangganya juga ikut bergerak saling berkompetisi dengan sebuah
isu yang hangat yang menjadi tren topik hari itu. Apabila layak untuk diangkat
menjadi sebuah penyelamatan negara maka parpol akan menawarkan ide dan program
pro rakyat hal ini sangat baik dalam kompetisi politik sehingga akan memberikan
semangat dalam berdemokrasi. Ada yang parpol sudah dewasa dan ada juga yang
baru muncul malu-malu ibarat putri malu yang harus di colek dahulu untuk mengeluarkan
suara yang merdu. Parpol yang sudah dewasa dalam menyikapi tentang negara akan
mempunyai strategi yang matang dalam membangun wacana poltiknya. Parpol yang
terlahir dewasa tidak harus partai yang berumur panjang, ada juga parpol yang
usianya muda mampu memberikan lompatan besar dalam membangun demokrasi di
negeri ini.
Hal
yang tidak diinginkan dalam kompetisi pertarungan demokrasi adalah persaingan
tidak sehat. Sesama parpol mereka tidak mencolek lagi dengan lembutnya akan
tetapi mencubit dan ada yang menampar
dengan kerasnya. Biasanya kalau sudah seperti ini maka akan terjadi kompetisi
yang kotor yang mempunyai fokus dalam mencapai kekuasaan semata bukan pada fokus
penyelamatan dan pembangunan negara secara utuh. Parpol dengan fokus kekuasaan
akan mengincar aset negara untuk membangun pesta parpol dan kroni-kroninya
untuk menghitung untung ruginya dalam pertarungan menuju kekuasaan. Apabila
rugi aset negara yang telah dicengkeram akan dimainkan untuk mengembalikan
modal awal, ini sudah persis seperti bisnis menuju kekuasaan. Ibarat kekuasaan
adalah pasar dan aset negara adalah produknya. Apabila rugi maka produk aset
yang lain dijual untuk menutupi kerugian yang lain. Banyak yang pergi ke pasar
kekuasaan berkelahi disana berebutan produk bernama aset. Kalau cara pandangnya
sudah orientasi bisnis hal ini akan menjadikan negeri ini akan hancur. Untuk
membangun peradaban negara membutuhkan gerak demokrasi yang sehat dengan partai
yang mengusung visi yang luhur untuk menyelamatkan negara dan rakyat. Orientasi
untung rugi parpol yang sehat seharusnya bukan terletak pada materinya saja
akan tetapi lebih dari itu yaitu masalah hal yang mendasar yang bernama hak
asasi manusia menuju keadilan yang hakiki.
Untuk
melihat kekuatan partai yang mempunyai visi dan program yang jelas maka kita
harus mampu melihat kerja periode kerja sebelumnya dengan perbaikan-perbaikan
yang dilakukan saat ini. Selama parpol mempunyai pelayanan publik yang menarik
dan diterima oleh masyarakat secara akal sehat serta dapat dipertanggungjawabkan
secara moral maka jualan parpol ini akan mampu menjadi kekuatan elektabilitas
menuju penyelamat negeri. Alat ukur parpol yang sehat yang lain yaitu
keikhlasan dalam bekerja membangun negeri, parpol ini mengharapkan tegaknya
sendi keadilan dalam semua bidang sehingga tercapainya kemakmuran rakyat di
negeri ini. Biasanyanya parpol yang telah dewasa mempunyai gerak konkrit dalam
mendekatkan diri kepada masyarakat, misalnya berdirinya pusat
advokasi,pendidikan dan kesehatan. Unit-unit jaringan partai tersebut bekerja
secara profesional bukan semata-mata mencari popularitas parpolnya. Strategi
memenangkan hati rakyat tidaklah harus berbuat curang tetapi harus bekerja
nyata dengan jiwa totalitas. Parpol sebagai penggerak demokrasi sudah
seharusnya berbenah diri menuju solusi konkrit bukan malah mencari-cari
kesalahan parpol yang lain untuk dijegal dan dijatuhkan. Parpol di tahun 2014
ini harus berbenah menjadi parpol dengan teladan yang tinggi di tengah-tengah
masyarakat.
Sebenarnya
musuh bersama parpol adalah ketidakadilan dan kemiskinan. Ini harus diangkat
tinggi-tinggi untuk solusi menegakkan bangsa secara bersama-sama. Kerjasama
berbagai parpol dalam membangun kerja bersama sangat diperhitungkan di negeri
ini, apalagi Indonesia menjadi contoh negara lain dalam mengusung demokrasi
yang sehat.Hukum juga harus tegak seadil-adilnya sesuai dengan perkataan Adnan
Buyung Nasution “Hukum itu jangan
mencari-cari kesalahan orang, tapi untuk menemukan kesalahan orang”.
Politik
di Indonesia itu benar-benar sangat seksi untuk dibicarakan, berbagai lapisan
masyarakat atas, menengah dan bawah bisa membaca gerak politik di negeri ini.
Sekarang rakyat sudah semakin cerdas dengan gejolak politik, maka edukasi politik
ke masyarakat haruslah baik yang ditampilkan parpol kepada publik yang mampu
mengikat hati rakyat. Parpol tidak hanya jualan iklan politik, tapi juga jualan
kekuatan rakyat untuk bekerjasama ikut terlibat dalam kerjasama membangun negeri.
Terkadang kita hanya melihat parpol yang hanya jualan iklan saat mendekati pemilihan
umum dengan kondisi kinerja parpol yang nol. Hajat parpol saat ini yang
terpenting bukan hanya creative marketing
iklan akan tetapi creative marketing
kontribusi.
Negara
kita adalah demokrasi yang saat ini sebagai alat yang mampu membangun peradaban
negeri. pijakan kita dalam menempatkan parpol adalah sebagai pengendali
demokrasi, baik dan buruknya sistem demokrasi tergantung siapa yang
mengendalikannya. Saat ini pilihan
terbaik parpol adalah bagaimana cara terbaik untuk mampu menunggangi demokrasi
sebagai kendaraan menuju pembangunan negara. Saat yang terbaik saat ini adalah
mengisi demokrasi dengan kontribusi terbaik, bukan menyalahkan sistem demokrasi
yang tanpa solusi. Di balik demokrasi kita semua mendukung kerja nyata dan
mengambil manfaat dari demokrasi itu sendiri yang diantaranya adalah memberikan
kesempatan pada kita untuk menjalankan tanggungjawab moral dan membuka ruang
untuk menyampaikan aspirasi perbaikan.
Pesta
demokrasi semakin dekat, persiapan parpol harus semakin matang dan cerdas, kita
sebagai rakyat harus mendukung penuh dan terlibat dalam partisipasi gerak
demokrasi dengan mengikuti pemilu 2014. Tanggungjawab kita sebagai rakyat
adalah menyeleksi dan memilih pemimpin yang merakyat bukan pemimpin yang bikin
melarat. Perjuangan parpol dan dukungan rakyat sangat dibutuhkan untuk membuat
negeri ini lebih baik karena Indonesia bukan milik golongan atau partai
politik, akan tetapi milik kita semua rakyat Indonesia.
*Beni Saputra alumni Social
Entrepreneur Academy Dompet Dhuafa