Friday 4 July 2014

PERTARUNGAN DI TAHUN DEMOKRASI



PERTARUNGAN DI TAHUN DEMOKRASI
OLEH
BENI SAPUTRA*

Pergantian tahun menuju 2014 merupakan awal tahun Politik yang akan segera memanas ibarat keluarnya lahar dari sebuah gunung es  yang mulai menjalar ke titik yang dilewati sehingga melelehkan dan menggerakkan penutup salju yang tebal. Hal ini bermaksud untuk memberikan rangsangan gerak politik dan keluarnya ide besar politik dari partai politik menuju pertarungan di demokrasi 2014. Sudah menjadi kebiasaan demokrasi dan gerak partai politik di Indonesia, bila salah satu partai politik bergerak maka partai politik tetangganya juga ikut bergerak saling berkompetisi dengan sebuah isu yang hangat yang menjadi tren topik hari itu. Apabila layak untuk diangkat menjadi sebuah penyelamatan negara maka parpol akan menawarkan ide dan program pro rakyat hal ini sangat baik dalam kompetisi politik sehingga akan memberikan semangat dalam berdemokrasi. Ada yang parpol sudah dewasa dan ada juga yang baru muncul malu-malu ibarat putri malu yang harus di colek dahulu untuk mengeluarkan suara yang merdu. Parpol yang sudah dewasa dalam menyikapi tentang negara akan mempunyai strategi yang matang dalam membangun wacana poltiknya. Parpol yang terlahir dewasa tidak harus partai yang berumur panjang, ada juga parpol yang usianya muda mampu memberikan lompatan besar dalam membangun demokrasi di negeri ini. 

Hal yang tidak diinginkan dalam kompetisi pertarungan demokrasi adalah persaingan tidak sehat. Sesama parpol mereka tidak mencolek lagi dengan lembutnya akan tetapi mencubit dan ada yang  menampar dengan kerasnya. Biasanya kalau sudah seperti ini maka akan terjadi kompetisi yang kotor yang mempunyai fokus dalam mencapai kekuasaan semata bukan pada fokus penyelamatan dan pembangunan negara secara utuh. Parpol dengan fokus kekuasaan akan mengincar aset negara untuk membangun pesta parpol dan kroni-kroninya untuk menghitung untung ruginya dalam pertarungan menuju kekuasaan. Apabila rugi aset negara yang telah dicengkeram akan dimainkan untuk mengembalikan modal awal, ini sudah persis seperti bisnis menuju kekuasaan. Ibarat kekuasaan adalah pasar dan aset negara adalah produknya. Apabila rugi maka produk aset yang lain dijual untuk menutupi kerugian yang lain. Banyak yang pergi ke pasar kekuasaan berkelahi disana berebutan produk bernama aset. Kalau cara pandangnya sudah orientasi bisnis hal ini akan menjadikan negeri ini akan hancur. Untuk membangun peradaban negara membutuhkan gerak demokrasi yang sehat dengan partai yang mengusung visi yang luhur untuk menyelamatkan negara dan rakyat. Orientasi untung rugi parpol yang sehat seharusnya bukan terletak pada materinya saja akan tetapi lebih dari itu yaitu masalah hal yang mendasar yang bernama hak asasi manusia menuju keadilan yang hakiki.

Untuk melihat kekuatan partai yang mempunyai visi dan program yang jelas maka kita harus mampu melihat kerja periode kerja sebelumnya dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan saat ini. Selama parpol mempunyai pelayanan publik yang menarik dan diterima oleh masyarakat secara akal sehat serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral maka jualan parpol ini akan mampu menjadi kekuatan elektabilitas menuju penyelamat negeri. Alat ukur parpol yang sehat yang lain yaitu keikhlasan dalam bekerja membangun negeri, parpol ini mengharapkan tegaknya sendi keadilan dalam semua bidang sehingga tercapainya kemakmuran rakyat di negeri ini. Biasanyanya parpol yang telah dewasa mempunyai gerak konkrit dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, misalnya berdirinya pusat advokasi,pendidikan dan kesehatan. Unit-unit jaringan partai tersebut bekerja secara profesional bukan semata-mata mencari popularitas parpolnya. Strategi memenangkan hati rakyat tidaklah harus berbuat curang tetapi harus bekerja nyata dengan jiwa totalitas. Parpol sebagai penggerak demokrasi sudah seharusnya berbenah diri menuju solusi konkrit bukan malah mencari-cari kesalahan parpol yang lain untuk dijegal dan dijatuhkan. Parpol di tahun 2014 ini harus berbenah menjadi parpol dengan teladan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat. 

Sebenarnya musuh bersama parpol adalah ketidakadilan dan kemiskinan. Ini harus diangkat tinggi-tinggi untuk solusi menegakkan bangsa secara bersama-sama. Kerjasama berbagai parpol dalam membangun kerja bersama sangat diperhitungkan di negeri ini, apalagi Indonesia menjadi contoh negara lain dalam mengusung demokrasi yang sehat.Hukum juga harus tegak seadil-adilnya sesuai dengan perkataan Adnan Buyung Nasution “Hukum itu jangan mencari-cari kesalahan orang, tapi untuk menemukan kesalahan orang”. 

Politik di Indonesia itu benar-benar sangat seksi untuk dibicarakan, berbagai lapisan masyarakat atas, menengah dan bawah bisa membaca gerak politik di negeri ini. Sekarang rakyat sudah semakin cerdas dengan gejolak politik, maka edukasi politik ke masyarakat haruslah baik yang ditampilkan parpol kepada publik yang mampu mengikat hati rakyat. Parpol tidak hanya jualan iklan politik, tapi juga jualan kekuatan rakyat untuk bekerjasama ikut terlibat dalam kerjasama membangun negeri. Terkadang kita hanya melihat parpol yang hanya jualan iklan saat mendekati pemilihan umum dengan kondisi kinerja parpol yang nol. Hajat parpol saat ini yang terpenting bukan hanya creative marketing iklan akan tetapi creative marketing kontribusi.

Negara kita adalah demokrasi yang saat ini sebagai alat yang mampu membangun peradaban negeri. pijakan kita dalam menempatkan parpol adalah sebagai pengendali demokrasi, baik dan buruknya sistem demokrasi tergantung siapa yang mengendalikannya. Saat ini pilihan  terbaik parpol adalah bagaimana cara terbaik untuk mampu menunggangi demokrasi sebagai kendaraan menuju pembangunan negara. Saat yang terbaik saat ini adalah mengisi demokrasi dengan kontribusi terbaik, bukan menyalahkan sistem demokrasi yang tanpa solusi. Di balik demokrasi kita semua mendukung kerja nyata dan mengambil manfaat dari demokrasi itu sendiri yang diantaranya adalah memberikan kesempatan pada kita untuk menjalankan tanggungjawab moral dan membuka ruang untuk menyampaikan aspirasi perbaikan.

Pesta demokrasi semakin dekat, persiapan parpol harus semakin matang dan cerdas, kita sebagai rakyat harus mendukung penuh dan terlibat dalam partisipasi gerak demokrasi dengan mengikuti pemilu 2014. Tanggungjawab kita sebagai rakyat adalah menyeleksi dan memilih pemimpin yang merakyat bukan pemimpin yang bikin melarat. Perjuangan parpol dan dukungan rakyat sangat dibutuhkan untuk membuat negeri ini lebih baik karena Indonesia bukan milik golongan atau partai politik, akan tetapi milik kita semua rakyat Indonesia.

*Beni Saputra alumni Social Entrepreneur Academy Dompet Dhuafa

No comments:

Post a Comment