Tuesday 15 November 2011

KEKUATAN ITU MUNCUL DARI CITA-CITA


Mengejar cita-cita butuh perjuangan dan pengorbanan
“Hidup tanpa cita-cita tidak akan pernah berarti apa-apa,karena dengan cita-cita kita akan mengenal cinta suciNya”
            Kemampuan membangun harapan-harapan baru akan muncul ketika ada yang dipikirkan dengan keunikan bentuk bahasa pikiran yang dilakukannya.Sebuah kekuatan itu akan terwujud dari ide dan cita-cita.Meraih cita-cita itu diperlukan sebuah perjuangan yang panjang,pengorbanan yang keras serta kekuatan komitmen.
            Seseorang akan mampu meraih cita-citanya apabila ia mempunyai tekad yang kuat dalam bertindak,mampu membuat target yang ditentukan sehingga tepat pada sasaran yang dituju.Kata pepatah”Bersakit-sakit dahulu,berenang-renang ketepian”,biarlah hari ini kita bersusah-susah dahulu,bekerja keras dalam mengejar sesuatu yang menjadi cita-cita kita,maka setelah cita-cita ini tercapai dengan segera hasilnya pun mampu kita dapatkan dan dinikmati.
            Orang yang besar adalah orang yang mampu bercita-cita besar juga,ia mampu menganalisis keadaan,cepat bangun bila mengalami kegagalan,mampu menciptakan peluang dan berwawasan luas.Hidup dengan cita-cita adalah suatu bangunan kekuatan hidup yang harus diperjuangkan.
            Setiap langkah ini merupakan rangkaian-rangkaian cita-cita besar kita,mulailah dengan membangun kinerja keberhasilan dalam cita-cita kecil ini,maka cita-cita besar akan didapatkan dalam kesuksesan besar juga.
            Cita-cita itu berkaitan erat dengan spiritual.Maka,dalam bukunya Solikhin Abu Izzuddin(2009) ”New Kuantum Tarbiyah” bahwa membangun motivasi spiritual yakni dengan memunculkan kreativitas dan inovasi,belajar dengan praktikum seperti Imam Syafi’i kecil-kecil jadi mufti,Muhammad Al-Fatih melayarkan kapal di daratan dalam semalam,Hasan dan Husein mengajari seorang kakek yang salah wudhunya dengan lomba dan sang kakek diminta menjadi juri.Itulah cara bijak untuk bertindak.Jadikanlah kejujuran dalam hatimu,kebenaran dalam pandanganmu dan Allah tujuan serta tuntunanmu.Kata Imam Safi’i”,Kendalikanlah rasa takut,”Kalau aku hidup,aku tidak takut kehilangan makanan,kalau aku mati,aku tidak takut kehilangan kuburan.Cita-citaku adalah cita-cita pemimpin,jiwaku adalah jiwa merdeka yang melihat kelemahan sebagai kekufuran
            Mudah-mudahan dengan kita mengejar cita-cita yang ikhlas dan tulus maka kita akan menemukan kekuatan dalam bangunan cintaNya.

No comments:

Post a Comment