Bagaimana
seandainya menjadi mahasiswa tidak suka membaca?.Ini menjadi pertanyaan yang
sangat krusial sekali.Sudah sewajarnya
mahasiswa itu haruslah gemar membaca karena dengan membacalah seluruh informasi
akan segera didapatkan bahkan mampu membangun wawasan berpikir secara
intelektual,membaca itu diharuskan oleh Allah sesuai dengan Q.S Al-Alaq:1 yng
berbunyi”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”.Mahasiswa
yang kurang minat membaca akan mempunyai kuallitas SDM yang sangat rendah,ia
akan miskin dengan pengetahuan dan wawasan global.
Dilihat secara global sampai saat
ini memang minat membaca mahasiswa sangat rendah sekali,walaupun perpustakaan
di universitas sudah ada.Kurangnya minat baca di kalangan mahasiswa karena
kurang kesadaran mahasiswa terhadap
dunia ilmu dalam pertanggungjawaban moral terhadap intelektualitasnya.
Seharusnya perpustakaan yang ada di
kampus atau universitas diibaratkan seperti pasar swalayan yang setiap hari
tidak sepi dan selalu dikunjungi mahasiswa bahkan masyarakat umum.
Dalam buku yang berjudul “Buku Membangun Kualitas
Bangsa” dalam makalah Magdalena Sukartono(1997) terkait dengan minat baca
menyebutkan bahwa pengembangan intelektual memperluas wawasan dan cakrawala
sehingga mampu menghadapi globalisasi secara arif.Pengembangan spiritual
menyangkut kualitas keimanan dan etika seseorang.Pengembangan intelektual dan
spiritual merupakan pendukung bagi kekuatan dan kemandirian suatu bangsa dalam
menghadapi arus globalisasi.Pengembangan professional meningkatkan mutu manusia
Indonesia di bidang manajemen,ilmu pengetahuan dan teknologi.
Biasanya orang yang gila membaca dia
juga akan gila menulis juga.Minat membaca seseorang akan menumbuhkan rasa ingin
tahu yang tinggi sehingga akan menelurkan goresan-goresan keingintahuan dalam
tulisan-tulisan sebagai respon dari jawaban-jawaban dan pandangan dalam ulasan
hasil dari membaca.
Sudah seharusnya mahasiswa harus
mengagendakan misalnya sebulan sekali mampu menghabiskan dua buah buku dalam
agenda membacanya.Memprogramkan membeli satu buah buku dalam satu bulan.Dirumah,mahasiswa
juga harus membangun dan mempunyai perpustakaan pribadinya,bisa ditempatkan di
dalam kamar pribadi sehingga lebih efektif dalam membacanya.Misalnya sebelum
tidur terlebih dahulu membiasakan membaca buku setengah jam serta ini juga akan
mempermudah kita dalam mencari sumber bacaan bila ada tugas-tugas kuliah yang memerlukan referensi dan pendalaman
materi.
Sudah saatnya kita membudayakan
gemar membaca seperti di Jepang
yang yang mampu bangkit dalam
keterpurukan negaranya pasca dibom atom kota Hiroshima dan Nagashaki.Dengan
membaca maka percepatan pembangunan SDM akan menopang juga pembangunan bangsa
secara nasional.Saatnya gerakan membaca di kalangan intelektual harus terus
tumbuh sehingga menghasilkan kualitas SDM yang mampu menyokong pembangunan
secara nasional.
No comments:
Post a Comment